Berita Terbaru

Monday 4 May 2015

KTSP Vs KURTILAS

Belakangan ini, marak digosipkan mengenai kembalinya KTSP 2006 setelah sempat menggunakan KURTILAS di tahun 2013-2014. Sebuah sumber mengatakan bahwa sekolah akan kembali menggunakan KTSP 2006 pada semester 2. KTSP mulai digunakan untuk kelas 1, kelas 7, dan kelas 10.

KURTILAS sejauh ini memang menuai pro dan kontra. Mereka yang pro menilai kurtilas membuat siswa lebih aktif. Sementara itu yang kontra menilai kurtilas membuat guru pusing dan bingung. Mau bagaimanapun setiap hal pasti ada lebih dan kurangnya.

Arif Ahmad Fauzi, guru di SMAIT Al Himmah Sukabumi, dalam kesempatan bersama penulis mengatakan bahwa kurtilas itu menyulitkan dan membingungkan guru. Akan tetapi, di sisi lain lebih mencerdaskan dan membuat siswa lebih aktif.

Menurut penulis sendiri, yang saat ini sedang menempuh studi di SMA ternama di Sukabumi, Kurtilas membuat lebih banyak bertanya, banyak menggali ilmu sendiri, dan membuatnya mengubah pola pikirnya, dari “apa-yang-bisa-guru-terangkan-untuk-saya?” menjadi “apa-yang-bisa-tanyakan-pada-guru. Ya itulah salah satu yang membuat perbedaan antara Kurtilas dan KTSP 2006, yaitu membuat siswa lebih banyak mencari sendiri dan mengajak berpikir kritis.

Ya, kita berada dalam persimpangan antara Kurtilas kebijakan mantan Mendiknas Muhammad Nuh, atau kembali ke KTSP 2006 sesuai kebijakan Mendikbud Anies Baswedan. Kalo saya sendiri, tentu saja memilih tetap pada Kurtilas. Menurut anda, mana yang lebih banyak manfaatnya? Dan akankah ktsp 2006 menggantikan kembali dari Kurtilas? Atau malahan Kurtilas tetap berlanjut? Yang jelas, jika Kurtilas diganti kembali ke ktsp 2006 tentu banyak yang protes. Bukan apa-apa, masyarakat akan semakin kuat berasumsi Indonesia tidak memiliki kurikulum yang tetap. Selalu berubah. Ganti mentri ganti kurikulum.

Sumber = Kompasiana.com

No comments:

Post a Comment

Designed By Blogger Templates